Jumat, 15 Juni 2012

Pembunuh Menangis saat Ditangkap

Palembang, Jurnal Sumatra
Begitu mengetahui dirinya bakal ditahan lama, Aprianto alias Ari,21, sontak menangis. Dia mengaku menyesali perbuatannya yang membuat susah orang tuanya yang miskin. 
Ilustrasi  foto
“Aku menyesal telah menyusahkan orang tua, kalau tahu aku bakal ditahan lama,” kata Ari sesegukan. Padahal sewaktu hendak ditangkap di Talang Betutu Lama, Kecamatan Sukarami sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, tak terlihat penyesalannya. Saat mengetahui akan diringkus dia malah berusaha melarikan diri. Karenanya petugas terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan di betis kirinya.

Setelah digeledah di dalam saku celana warga Komplek Sukajadi Indah,Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin ini polisi menemukan sebuah pisau lipat. Aksi pembunuhan yang dilakukan Ari terjadi saat bulan Ramadhan 2011 lalu, tepatnya Jum’at (19/8/2011) sekitar pukul 18.30 WIB lalu.Tempat kejadiannya di bawah gapura terminal Alang Alang Lebar (AAL).

Korbannya Satria Gustiawan, tewas dengan luka tusuk di telinga,tangan,dada dan perut. Korban lainnya, Bambang berhasil diselamatkan, walaupun terluka tusuk di tangan,perut dan dadanya. Ari membunuh kedua korban bersama tiga rekannya Supriyadi,Anton dan Bambang yang hingga kini masih buron. Dari penuturan Ari terungkap, peristiwa pembunuhan itu itu berawal dari keributan antara Suryadi dengan korban Satria.

“Sebelum kejadian aku baru pulang dari ngojek, tibatiba Suryadi memanggil aku dan mengajak mengeroyok korban karena telah menganiaya Suryadi.Kami lalu mendatangi korban, dan langsung mengeroyok korban dan keponakannya,” terang pria yang pernah ditahan pada 2009 lalu karena kasus narkoba ini. Sewaktu mendatangi korban, kepalanya terkena pukulan sehingga dirinya menjadi emosi dan langsung menusuk perut korban Satria sebanyak dua kali. Setelah itu dirinya juga menusuk korban Bambang.

“ Aku yang pertama kali menusuk korban,karena kepala aku dipukul. Sesudah aku, Anton yang menusuk korban. Aku tidak tahu berapa kali,” ucap dia. Setelah mengeroyok kedua korban,Ari dan teman-temannya melarikan diri. Ari melarikan diri ke desanya di Desa Bailangu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Setelah itu langsung melarikan diri ke Medan,Sumatera Utara (Sumut).“ Mengenai lokasi pelarian teman-temannya Ari mengaku tidak mengetahuinya. Kasubdit III, Dit Reskrimum Polda Sumsel,AKBP Saut P Sinaga mengatakan, saat ini tersangka sudah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 15 Juni 2012

Pembunuh Menangis saat Ditangkap

Palembang, Jurnal Sumatra
Begitu mengetahui dirinya bakal ditahan lama, Aprianto alias Ari,21, sontak menangis. Dia mengaku menyesali perbuatannya yang membuat susah orang tuanya yang miskin. 
Ilustrasi  foto
“Aku menyesal telah menyusahkan orang tua, kalau tahu aku bakal ditahan lama,” kata Ari sesegukan. Padahal sewaktu hendak ditangkap di Talang Betutu Lama, Kecamatan Sukarami sekitar pukul 15.00 WIB kemarin, tak terlihat penyesalannya. Saat mengetahui akan diringkus dia malah berusaha melarikan diri. Karenanya petugas terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan di betis kirinya.

Setelah digeledah di dalam saku celana warga Komplek Sukajadi Indah,Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin ini polisi menemukan sebuah pisau lipat. Aksi pembunuhan yang dilakukan Ari terjadi saat bulan Ramadhan 2011 lalu, tepatnya Jum’at (19/8/2011) sekitar pukul 18.30 WIB lalu.Tempat kejadiannya di bawah gapura terminal Alang Alang Lebar (AAL).

Korbannya Satria Gustiawan, tewas dengan luka tusuk di telinga,tangan,dada dan perut. Korban lainnya, Bambang berhasil diselamatkan, walaupun terluka tusuk di tangan,perut dan dadanya. Ari membunuh kedua korban bersama tiga rekannya Supriyadi,Anton dan Bambang yang hingga kini masih buron. Dari penuturan Ari terungkap, peristiwa pembunuhan itu itu berawal dari keributan antara Suryadi dengan korban Satria.

“Sebelum kejadian aku baru pulang dari ngojek, tibatiba Suryadi memanggil aku dan mengajak mengeroyok korban karena telah menganiaya Suryadi.Kami lalu mendatangi korban, dan langsung mengeroyok korban dan keponakannya,” terang pria yang pernah ditahan pada 2009 lalu karena kasus narkoba ini. Sewaktu mendatangi korban, kepalanya terkena pukulan sehingga dirinya menjadi emosi dan langsung menusuk perut korban Satria sebanyak dua kali. Setelah itu dirinya juga menusuk korban Bambang.

“ Aku yang pertama kali menusuk korban,karena kepala aku dipukul. Sesudah aku, Anton yang menusuk korban. Aku tidak tahu berapa kali,” ucap dia. Setelah mengeroyok kedua korban,Ari dan teman-temannya melarikan diri. Ari melarikan diri ke desanya di Desa Bailangu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Setelah itu langsung melarikan diri ke Medan,Sumatera Utara (Sumut).“ Mengenai lokasi pelarian teman-temannya Ari mengaku tidak mengetahuinya. Kasubdit III, Dit Reskrimum Polda Sumsel,AKBP Saut P Sinaga mengatakan, saat ini tersangka sudah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar