Jumat, 30 Maret 2012

Dea Ditemukan Mengambang di Sungai

Palembang, Jurnal Sumatra
Setelah melakukan pencarian selama enam jam,Dea Mutiara Ananda, 11, ditemukan mengambang di Sungai Ogan, Kecamatan Seberang Ulu I,Palembang, Rabu (28/3) sekitar pukul 22.00 WIB,dalam posisi tertelungkup.

Siswi kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) 87 Palembang ini langsung dievakuasi ke rumah duka di Jalan Sumatera I Blok BP-06 RT 50/15, Kelurahan 15 Ulu,Kecamatan Seberang Ulu I. Kemarin korban dimakamkan TPU Telaga Swidak,Plaju. Menurut ayah korban,Arifin, 47,sebelumnya,anak ketiga dari empat bersaudara itu berpamitan untuk bermain bersama tiga teman sekolahnya. Mereka berempat ke sungai.“ Anak saya dan satu temannya berenang,sementara dua temannya yang lain hanya menonton,” kata Arifin dengan wajah yang masih menyimpan duka mendalam.

Tidak disangka, anaknya yang tidak bisa berenang terpeleset bersama temannya hingga terbawa arus ke tengah sungai. Informasi yang diterimanya, teman anaknya masih sempat diselamatkan warga sekitar dengan sepotong kayu. Sedangkan,anaknya terbawa arus dan menghilang karena tenggelam. Dirun, 30, seorang saksi mata warga Jakabaring,Kecamatan SU I, mengatakan sudah mengingatkan untuk tidak bermain ke sungai. Namun, peringatan itu tidak dihiraukan.

Bahkan, mereka asyik bermain air. “Saya sudah mengingatkan agar jangan bermain di sungai itu, tapi mereka tidak menggubris ucapan saya,” ujar pembuat batu bata yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian.(snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 30 Maret 2012

Dea Ditemukan Mengambang di Sungai

Palembang, Jurnal Sumatra
Setelah melakukan pencarian selama enam jam,Dea Mutiara Ananda, 11, ditemukan mengambang di Sungai Ogan, Kecamatan Seberang Ulu I,Palembang, Rabu (28/3) sekitar pukul 22.00 WIB,dalam posisi tertelungkup.

Siswi kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) 87 Palembang ini langsung dievakuasi ke rumah duka di Jalan Sumatera I Blok BP-06 RT 50/15, Kelurahan 15 Ulu,Kecamatan Seberang Ulu I. Kemarin korban dimakamkan TPU Telaga Swidak,Plaju. Menurut ayah korban,Arifin, 47,sebelumnya,anak ketiga dari empat bersaudara itu berpamitan untuk bermain bersama tiga teman sekolahnya. Mereka berempat ke sungai.“ Anak saya dan satu temannya berenang,sementara dua temannya yang lain hanya menonton,” kata Arifin dengan wajah yang masih menyimpan duka mendalam.

Tidak disangka, anaknya yang tidak bisa berenang terpeleset bersama temannya hingga terbawa arus ke tengah sungai. Informasi yang diterimanya, teman anaknya masih sempat diselamatkan warga sekitar dengan sepotong kayu. Sedangkan,anaknya terbawa arus dan menghilang karena tenggelam. Dirun, 30, seorang saksi mata warga Jakabaring,Kecamatan SU I, mengatakan sudah mengingatkan untuk tidak bermain ke sungai. Namun, peringatan itu tidak dihiraukan.

Bahkan, mereka asyik bermain air. “Saya sudah mengingatkan agar jangan bermain di sungai itu, tapi mereka tidak menggubris ucapan saya,” ujar pembuat batu bata yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian.(snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar