Rabu, 07 Maret 2012
8 Mar Erosi sungai Topoyo ancam jalan trans Sulawesi
Mamuju , Jurnal Sumatra
Dampak erosi pada aliran sungai di Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kian rusak sehingga jalan trans Sulawesi di daerah itu terancam putus.
Berdasarkan pemantauan di Mamuju, Minggu dilaporkan, jalan trans Sulawesi di Desa Tabolang sekitar 135 kilometer dari kota Mamuju yang menghubungkan kota Pasangkayu ibukota Mamuju Mamuju Utara, bertambah parah karena sisi badan jalan terancam longsor setelah diterjang luapan sungai Topoyo.
Tekanan aliran sungai Topoyo dalam kondisi cuaca hujan dalam sepekan ini menyebabkan terjadinya pengikisan sehingga jalan terancam putus dan bila itu putus maka akses jalan utama yang menghubungkan dua provinsi yakni Sulbar dan Sulawesi Tengah (Sulteng) akan terhambat.
Menanggapi masalah ini, anggota DPRD Sulbar, Sukardi M Noer mengatakan, turut prihatin karena langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah terbilang lamban.
"Saya sudah tahu kondisi jalan trans Sulawesi yang ada di Topoyo. Beberapa bulan lalu saya telah meninjau untuk melihat kondisi dampak erosi sungai tersebut. Memang perlu ada reaksi cepat sebelum jalan trans benar-benar terputus,"kata dia.
Sukardi yang juga politisi partai Demokrat ini mengatakan, kondisi jalan ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah khususnya dari Balai Irigasi Pompenga dan Jeneberang.
"Balai Irigasi Pompenga dan Jeneberang harus segera turun tangan untuk mengatasi persoalan aliran sungai yang telah mengancam jalur trans Sulawesi. Ini penting karena akses jalan ini merupakan urat nadi untuk memperlancar perekonomian daerah,"kata dia.
Sukardi mengatakan, pihak balai harus segera melakukan normalisasi sungai di daerah Tobadak sekitar satu kilometer dari daerah Tabolang.
"Jika aliran sungai dilakukan normalisasi di daerah Tobadak, maka aliran sungai ini tidak akan lagi menghantam jalan trans Sulawesi," katanya.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Rabu, 07 Maret 2012
8 Mar Erosi sungai Topoyo ancam jalan trans Sulawesi
Mamuju , Jurnal Sumatra
Dampak erosi pada aliran sungai di Desa Tabolang, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), kian rusak sehingga jalan trans Sulawesi di daerah itu terancam putus.
Berdasarkan pemantauan di Mamuju, Minggu dilaporkan, jalan trans Sulawesi di Desa Tabolang sekitar 135 kilometer dari kota Mamuju yang menghubungkan kota Pasangkayu ibukota Mamuju Mamuju Utara, bertambah parah karena sisi badan jalan terancam longsor setelah diterjang luapan sungai Topoyo.
Tekanan aliran sungai Topoyo dalam kondisi cuaca hujan dalam sepekan ini menyebabkan terjadinya pengikisan sehingga jalan terancam putus dan bila itu putus maka akses jalan utama yang menghubungkan dua provinsi yakni Sulbar dan Sulawesi Tengah (Sulteng) akan terhambat.
Menanggapi masalah ini, anggota DPRD Sulbar, Sukardi M Noer mengatakan, turut prihatin karena langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah terbilang lamban.
"Saya sudah tahu kondisi jalan trans Sulawesi yang ada di Topoyo. Beberapa bulan lalu saya telah meninjau untuk melihat kondisi dampak erosi sungai tersebut. Memang perlu ada reaksi cepat sebelum jalan trans benar-benar terputus,"kata dia.
Sukardi yang juga politisi partai Demokrat ini mengatakan, kondisi jalan ini harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah khususnya dari Balai Irigasi Pompenga dan Jeneberang.
"Balai Irigasi Pompenga dan Jeneberang harus segera turun tangan untuk mengatasi persoalan aliran sungai yang telah mengancam jalur trans Sulawesi. Ini penting karena akses jalan ini merupakan urat nadi untuk memperlancar perekonomian daerah,"kata dia.
Sukardi mengatakan, pihak balai harus segera melakukan normalisasi sungai di daerah Tobadak sekitar satu kilometer dari daerah Tabolang.
"Jika aliran sungai dilakukan normalisasi di daerah Tobadak, maka aliran sungai ini tidak akan lagi menghantam jalan trans Sulawesi," katanya.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar