Palembang, Jurnal Sumatra
Pada 2013 mendatang,
Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumsel akan mulai membangun Kebun Raya
Sumsel. Kebun raya Sumsel akan dibangun dilahan seluas 100 hektar dengan
menggunakan dana sebesar Rp 300 miliar dari APBD dan APBN.
Kepala Balitbangda Sumsel, Ekowati mengatakan, saat ini sudah ada Peraturan presiden (Perpres) nomor 63/2011 terkait pembangunan kebun raya di daerah. Dengan adanya Perpres tersebut, daerah bisa mempercepat pembangunan kebun raya karena sudah ada dukungan dari pusat.
“Saat ini di Indonesia baru ada 3 kebun raya yakni di Bali, Malang dan Bogor. Padahal kalau di luar negeri seperti di Amerika Serikat memiliki ratusan kebun raya. Oleh karena itu, keluar Perpres nomor 63/2011 yang berisi tentang percepatan pembangunan kebun raya di daerah. Sumsel mengusulkan pembangunan kebun raya karena sudah ada dukungan dari pusat ,” ujarnya usai rapat dengan Asisten II Pemprov Sumsel di kantor Gubernur Senin (6/2).
Ekowati menerangkan, pembiayaan pembangunan Kebun Raya Sumsel berasal dari APBD Pemprov Sumsel, APBN serta bantuan dari perusahaan swasta.”Perhitungan dana yang akan dikeluarkan untuk pembangunan Kebun Raya Sumsel sebesar R 300 miliar. Dana tersebut berasa dari APBD Sumsel dan APBN. Kita juga akan mengusahakan pihak swasta ikut berperan agar pembangunannya bisa lebih cepat,” beber Ekowati.
Dana yang dikeluarkan oleh APBN untuk pembangunan Kebun Raya Sumsel kata Ekowati, adalah untuk infrastruktur pendukung misalnya jalan yang dalam hal ini dibantu oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU).”Fasilitas infrastruktur seperti jalan akan dibantu oleh Kementrian PU,” ucapnya.
Ekowati mengungkapkan, luas lahan pembangunan Kebun Raya Sumsel mencapai 100 hektar. Sedangkan lokasinya terletak di eks Patra Tani atau di perbatasan Ogan Ilir dan Muara Enim. “Lokasinya ada di perbatasan antara Ogan Ilir dan Muara Enim. Luas lahannya mencapai 100 hektar ,” beber Ekowati.
Masterplan Kebun Raya Sumsel lanjut Ekowati, saat ini sudah dibuat oleh LIPI dan Balitbangda Sumsel. Kebun Raya Sumsel nantinya akan berbeda dengan kebun raya yang ada di Indonesia. Pasalnya, di Kebun Raya Sumsel akan ada tanaman basah, tanaman obat, hutan rawa serta danau.
“Pada 2013 akan dibuat DED oleh PU Cipta Karya misalnya membuat jalan. Sedangkan pemangunannya akan dilakukan secara bertahap. Kita targetkan selesai dalam kurun waktu 2 tahun atau paling lambat 5 tahun,” katanya.
Untuk lembaga pengelolah Kebun Raya Sumsel sambung Ekowati, nantinya akan dikelolah oleh lembaga tersendiri dari Pemprov Sumsel. “Untuk lembaga pengelolahnya akan ada lembaga tersendiri. Tujuannya adalah agar Kebun Raya Sumsel ini dikelolah secara professional,” tukasnya. (js/****)
Kepala Balitbangda Sumsel, Ekowati mengatakan, saat ini sudah ada Peraturan presiden (Perpres) nomor 63/2011 terkait pembangunan kebun raya di daerah. Dengan adanya Perpres tersebut, daerah bisa mempercepat pembangunan kebun raya karena sudah ada dukungan dari pusat.
“Saat ini di Indonesia baru ada 3 kebun raya yakni di Bali, Malang dan Bogor. Padahal kalau di luar negeri seperti di Amerika Serikat memiliki ratusan kebun raya. Oleh karena itu, keluar Perpres nomor 63/2011 yang berisi tentang percepatan pembangunan kebun raya di daerah. Sumsel mengusulkan pembangunan kebun raya karena sudah ada dukungan dari pusat ,” ujarnya usai rapat dengan Asisten II Pemprov Sumsel di kantor Gubernur Senin (6/2).
Ekowati menerangkan, pembiayaan pembangunan Kebun Raya Sumsel berasal dari APBD Pemprov Sumsel, APBN serta bantuan dari perusahaan swasta.”Perhitungan dana yang akan dikeluarkan untuk pembangunan Kebun Raya Sumsel sebesar R 300 miliar. Dana tersebut berasa dari APBD Sumsel dan APBN. Kita juga akan mengusahakan pihak swasta ikut berperan agar pembangunannya bisa lebih cepat,” beber Ekowati.
Dana yang dikeluarkan oleh APBN untuk pembangunan Kebun Raya Sumsel kata Ekowati, adalah untuk infrastruktur pendukung misalnya jalan yang dalam hal ini dibantu oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU).”Fasilitas infrastruktur seperti jalan akan dibantu oleh Kementrian PU,” ucapnya.
Ekowati mengungkapkan, luas lahan pembangunan Kebun Raya Sumsel mencapai 100 hektar. Sedangkan lokasinya terletak di eks Patra Tani atau di perbatasan Ogan Ilir dan Muara Enim. “Lokasinya ada di perbatasan antara Ogan Ilir dan Muara Enim. Luas lahannya mencapai 100 hektar ,” beber Ekowati.
Masterplan Kebun Raya Sumsel lanjut Ekowati, saat ini sudah dibuat oleh LIPI dan Balitbangda Sumsel. Kebun Raya Sumsel nantinya akan berbeda dengan kebun raya yang ada di Indonesia. Pasalnya, di Kebun Raya Sumsel akan ada tanaman basah, tanaman obat, hutan rawa serta danau.
“Pada 2013 akan dibuat DED oleh PU Cipta Karya misalnya membuat jalan. Sedangkan pemangunannya akan dilakukan secara bertahap. Kita targetkan selesai dalam kurun waktu 2 tahun atau paling lambat 5 tahun,” katanya.
Untuk lembaga pengelolah Kebun Raya Sumsel sambung Ekowati, nantinya akan dikelolah oleh lembaga tersendiri dari Pemprov Sumsel. “Untuk lembaga pengelolahnya akan ada lembaga tersendiri. Tujuannya adalah agar Kebun Raya Sumsel ini dikelolah secara professional,” tukasnya. (js/****)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar