Jenazah
korban tabrakan bus diantar mobil bak
“Istri saya berangkat dari
Garut untuk pergi ke Bogor, bersama bibi dan cucunya. Kalau bibi sama cucu saya
sekarang masih di Bogor.”
Garut, Jurnal Sumatra
Jenazah seorang penumpang bus Karunia Bhakti, Dedah (43), yang mengalami tabrakan di Puncak, Bogor, Jumat (10/2) hanya diantar menggunakan mobil bak terbuka dari Bogor menuju rumah duka Kampung/Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedatangan jenazah tersebut hanya dibaringkan dibagian belakang mobil bak terbuka yang hanya ditutupi dengan kain serta terpal.
Jenazah yang masih dibungkus dengan kantong jenazah tersebut langsung diturunkan dari mobil oleh warga dan kerabat korban kemudian digotong menuju rumah duka melalui jalan gang.
Ketika jenazah akan dimasukan ke dalam rumah, beberapa orang keluarga korban menyambutnya dengan tangisan histeris hingga terjatuh pingsan.
Jenazah seorang penumpang bus Karunia Bhakti, Dedah (43), yang mengalami tabrakan di Puncak, Bogor, Jumat (10/2) hanya diantar menggunakan mobil bak terbuka dari Bogor menuju rumah duka Kampung/Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedatangan jenazah tersebut hanya dibaringkan dibagian belakang mobil bak terbuka yang hanya ditutupi dengan kain serta terpal.
Jenazah yang masih dibungkus dengan kantong jenazah tersebut langsung diturunkan dari mobil oleh warga dan kerabat korban kemudian digotong menuju rumah duka melalui jalan gang.
Ketika jenazah akan dimasukan ke dalam rumah, beberapa orang keluarga korban menyambutnya dengan tangisan histeris hingga terjatuh pingsan.
Terutama
kakak korban ketika melihat jenazah korban yang dibaringkan dengan kondisi
mengenaskan, berteriak-teriak tidak percaya adiknya meninggal dunia akibat
peristiwa tabrakan bus tersebut.
Menurut
suami korban, Maman, istrinya hendak pergi ke Bogor bersama bibi dan cucunya
untuk menjenguk keluarga yang sakit dengan menumpang bus Karunia Bhakti di
Garut, Jumat siang
Sementara
bibi dan cucu korban, kata Maman, dikabarkan hanya mengalami luka-luka dan
masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bogor.
"Istri
saya berangkat dari Garut untuk pergi ke Bogor, bersama bibi dan cucunya. Kalau
bibi sama cucu saya sekarang masih di Bogor," katanya.
Selain Dedah, korban tewas tabrakan bus Karunia Bhakti lainnya warga Kabupaten Garut diketahui Piat (32) warga Kecamatan Sukawening dan Dadan Suherlan warga Kecamatan Malangbong.
Sementara itu kecelakaan beruntun melibatkan bus Karunia Bhakti nopol Z1795DA jurusan Garut-Jakarta diduga mengalami rem blong di Jalan Raya Puncak.
Bus menghantam 12 kendaraan, di antaranya bus Doa Ibu jurusan Tasikmalaya-Jakarta, enam mobil pick up, dua minibus, dan dua sepeda motor.
Bus berpenumpang lebih dari 30 orang tersebut diketahui melaju kencang dari arah Puncak menuju Jakarta. Diduga rem blong, bus pun menghantam sejumlah kendaraan yang ada di depannya.
Selain menabrak sejumlah kendaraan, bus juga menabrak beberapa warung yang ada di sebelah kantor cabang Bank Mandiri.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar