Senin, 05 Maret 2012

5 Feb Terduga flu burung di Bandung meninggal dunia

Bandung, Jurnal Sumatra Pasien terduga terinfeksi virus flu burung H5N1 di Kota Bandung yang berinisial A (42), yang dirawat di Ruang Isolasi Khusus Flamboyan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) sejak Kamis (29/2), meninggal dunia. "Pasien A yang dirawat sejak tanggal 29 Februari 2012 lalu, tadi malam sekitar pukul 10 malam lebih 10 menit dinyatakan meninggal dunia," kata Juru Bicara Tim Medis Penyakit Menular Khusus RSHS Bandung, dr Primal Sudjana, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu.
Primal menuturkan, Tuan A meninggal dunia setelah mengalami gagal organ ganda, yakni komplikasi antara gagal nafas, gagal ginjal serta gagal hati. Dikatakannya, sejak perawatan pertama di RS Hasan Sadikin Bandung, kondisi tuan A kritis. "Saat ini, kondisi pasien tidak baik sejak sewaktu datang ke sini," katanya. Tuan A, kata dr Primal, sebelumnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin, pasien sempat dirujuk di RSUD Ujung Berung Kota Bandung dan RS Emmanuel Kota Bandung "Sabtu lalu, pasien dibawa ke Rumah Sakit Ujung Berung namun karena tidak ada tempat di Rumah Sakit Ujung Berung kemudian di rujuk lah ke Rumah Sakit Emmanuel. Di Emmanuel kondisi pasien memburuk. Makanya dirujuk ke sini," kata Primal. Ia menuturkan, selama mendapatkan perawatan intensif di RSHS Bandung dari Rumah Sakit Emmanuel Bandung, pasien A sudah dipasangi oleh alat bantu pernafasan atau ventilator. Sebelum dirujuk ke RS Hasan Sadikin pasien A sempat dibawa ke RSUD Ujung Berung Kota Bandung dan RS Emmanuel Kota Bandung. Tuan A, merupakan pasien kedua terduga flu burung yang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis intensif di Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sebelumnya, pada tanggal 7 Februari 2012 lalu, seorang pasien terduga flu burung yakni Tuan SA, warga Kampung Mengger Girang, Kecamatan Regol, Kota Bandung, yang dirawat di Ruang Flamboyan RS Hasan Sadikin Bandung, juga meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 05 Maret 2012

5 Feb Terduga flu burung di Bandung meninggal dunia

Bandung, Jurnal Sumatra Pasien terduga terinfeksi virus flu burung H5N1 di Kota Bandung yang berinisial A (42), yang dirawat di Ruang Isolasi Khusus Flamboyan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) sejak Kamis (29/2), meninggal dunia. "Pasien A yang dirawat sejak tanggal 29 Februari 2012 lalu, tadi malam sekitar pukul 10 malam lebih 10 menit dinyatakan meninggal dunia," kata Juru Bicara Tim Medis Penyakit Menular Khusus RSHS Bandung, dr Primal Sudjana, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu.
Primal menuturkan, Tuan A meninggal dunia setelah mengalami gagal organ ganda, yakni komplikasi antara gagal nafas, gagal ginjal serta gagal hati. Dikatakannya, sejak perawatan pertama di RS Hasan Sadikin Bandung, kondisi tuan A kritis. "Saat ini, kondisi pasien tidak baik sejak sewaktu datang ke sini," katanya. Tuan A, kata dr Primal, sebelumnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin, pasien sempat dirujuk di RSUD Ujung Berung Kota Bandung dan RS Emmanuel Kota Bandung "Sabtu lalu, pasien dibawa ke Rumah Sakit Ujung Berung namun karena tidak ada tempat di Rumah Sakit Ujung Berung kemudian di rujuk lah ke Rumah Sakit Emmanuel. Di Emmanuel kondisi pasien memburuk. Makanya dirujuk ke sini," kata Primal. Ia menuturkan, selama mendapatkan perawatan intensif di RSHS Bandung dari Rumah Sakit Emmanuel Bandung, pasien A sudah dipasangi oleh alat bantu pernafasan atau ventilator. Sebelum dirujuk ke RS Hasan Sadikin pasien A sempat dibawa ke RSUD Ujung Berung Kota Bandung dan RS Emmanuel Kota Bandung. Tuan A, merupakan pasien kedua terduga flu burung yang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis intensif di Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sebelumnya, pada tanggal 7 Februari 2012 lalu, seorang pasien terduga flu burung yakni Tuan SA, warga Kampung Mengger Girang, Kecamatan Regol, Kota Bandung, yang dirawat di Ruang Flamboyan RS Hasan Sadikin Bandung, juga meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar