Minggu, 04 Maret 2012

4 Mar Siswi SMP Tewas dengan Leher Bekas Jeratan

PALEMBANG, Jurnal Sumatra Belum rampung pengungkapan kasus pembunuhan siswa SMAN 18 Palembang Ryan Karisma alias Tele, 16, yang ditemukan tinggal tulang di pekuburan China, Talang Kerikil,Palembang,kemarin polisi kembali disibukkan dengan penemuan jenazah Sela Asmarani,15,pelajar SMP swasta di Palembang. Warga Jalan Abikusno RT/RW 38/07 No 1 Kelurahan Kertapati Kecamatan Kertapati ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan leher bekas jeratan. Korban ditemukan kakak kandungnya Rio,22,dirumahbedeng pam yang dihuni Adit di Jalan Ki Merogan Lorong Pendawa Kecamatan Kertapati kemarin. Setelah dibawa ke RS Bari Palembang, untuk kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) untuk divisum,petugas medis menemukan luka memar di bagian leher yang diduga bekas jeratan tali. Dari tempat kejadian, anggota Polresta Palembang dibantu Reskrim Polsek Kertapati menyita barang bukti dua sabuk berwarna putih dan kuning serta tas milik korban berikut saksi-saksi. Diduga, sabuk itu yang digunakan untuk membunuh korban. Sela merupakan anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara, hasil perkawinan Asmuni dan Darti.Pihak keluarga dan ibu korban histeris dan tidak percaya telah kehilangan putrinya dengan cara mengenaskan. “Pak gimana Pak, ini (korban) anak saya (perempuan) satu-satunya. Ya Allah,” kata Darti meratapi jenazah putrinya kemarin. Rio, 22, kakak korban, mengatakan, dirinya mendapatkan informasi jika adiknya meninggal dunia karena gantung diri dari teman korban. Lalu, dia mendatangi tempat kejadian dan menemukan jenazah adiknya sudah terbujur di atas kasur. ”Setelah melihat adek saya terbujur di atas kasur,langsung saya bawa ke Rumah Sakit (RS) Bari. Di sanalah saya tahu adek saya telah meninggal, karena jenazahnya masih harum parfumnya,”kata Rio. Ira,Yanti, dan Bunga, yang merupakan teman sekelas korban merupakan saksi kunci dalam kasus ini. Ketiganya berangkat bersama menuju sekolah YWKA Kertapati kemarin pagi. Namun, di tengah jalan, korban berpisah dengan teman-temannya. “Dia (korban) bilang, jika dirinya minta dijemput cowoknya Rd (buron),”kata Ira,yang diiyakan oleh Bunga. Saksi juga mengakui,korban sedang memiliki masalah dengan pacarnya karena ponsel korban dijual dan uangnya diduga untuk membeli sabu-sabu. Masih menurut kedua saksi tersebut, korban sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah.“ Memang saya sempat dengar juga, korban mengadu jika ada masalah HP-nya dijual untuk nyabu.Itu saja yang saya tahu,”kata Ira lagi. Ketiga saksi ini baru mengetahui jika korban telah meninggal dunia,saat diminta kakak korban untuk mencari.Lalu, mereka mendapatkan info dari teman pacar korban, jika Sela sudah meninggal dengan cara gantung diri. Saat ditemukan, kata saksi, jenazah korban dalam keadaan tergantung menggunakan sabuk yang biasa dipakai atlet pencak silat atau sejenisnya dengan kaki terlipat di atas kursi. Sementara itu,dokter piket forensik RSMH Palembang dr Binsar Silalahi mengatakan, berdasarkan hasil visum, tanda-tanda jeratan di leher korban, memang ada dugaan korban gantung diri. Akan tetapi, hal ini masih sebatas dugaan sementara. “Karena dilihat dari ikatan yang menggunakan sabuk, tidak ada tanda-tanda gantung diri. Lekuknya pun tidak dalam, lidah tidak menjulur dan tidak mengeluarkan air seni, berarti ini diduga bukan gantung diri,”katanya. Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kapolsek KertapatiAKP SukriArivai mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya mendapatkan informasi korban meninggal dunia. Motif meninggalnya korban masih belum diketahui pasti. Namun, secara kasat mata, korban dibunuh.Apalagi, berdasarkan keterangan saksi kunci yang melihat pertama jenazah korban, terlihat adanya keganjilan. Dugaan sementara apakah dibunuh, Sukri tidak bisa memastikan. Untuk tanda-tanda apakah korban bunuh diri, seperti lidah terjulur dan mengeluarkan air seni, tidak ditemukan. “Kita akan memerika para saksi secara intens dan menyelidiki kasus ini guna mengorek terjadinya kasus ini,” ujar dia. Sebab, pihaknya menemukan kejanggalan,seperti dari keterangan saksi kunci,korban tergantung dengan kaki keadaan terlipat di atas kursi.“Ini bagi kita sangat ganjil.Jika korban bunuh diri,tanda-tanda bunuh diri tidak ditemukan,”kata dia. ibrahim arsyad (snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 04 Maret 2012

4 Mar Siswi SMP Tewas dengan Leher Bekas Jeratan

PALEMBANG, Jurnal Sumatra Belum rampung pengungkapan kasus pembunuhan siswa SMAN 18 Palembang Ryan Karisma alias Tele, 16, yang ditemukan tinggal tulang di pekuburan China, Talang Kerikil,Palembang,kemarin polisi kembali disibukkan dengan penemuan jenazah Sela Asmarani,15,pelajar SMP swasta di Palembang. Warga Jalan Abikusno RT/RW 38/07 No 1 Kelurahan Kertapati Kecamatan Kertapati ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan leher bekas jeratan. Korban ditemukan kakak kandungnya Rio,22,dirumahbedeng pam yang dihuni Adit di Jalan Ki Merogan Lorong Pendawa Kecamatan Kertapati kemarin. Setelah dibawa ke RS Bari Palembang, untuk kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) untuk divisum,petugas medis menemukan luka memar di bagian leher yang diduga bekas jeratan tali. Dari tempat kejadian, anggota Polresta Palembang dibantu Reskrim Polsek Kertapati menyita barang bukti dua sabuk berwarna putih dan kuning serta tas milik korban berikut saksi-saksi. Diduga, sabuk itu yang digunakan untuk membunuh korban. Sela merupakan anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara, hasil perkawinan Asmuni dan Darti.Pihak keluarga dan ibu korban histeris dan tidak percaya telah kehilangan putrinya dengan cara mengenaskan. “Pak gimana Pak, ini (korban) anak saya (perempuan) satu-satunya. Ya Allah,” kata Darti meratapi jenazah putrinya kemarin. Rio, 22, kakak korban, mengatakan, dirinya mendapatkan informasi jika adiknya meninggal dunia karena gantung diri dari teman korban. Lalu, dia mendatangi tempat kejadian dan menemukan jenazah adiknya sudah terbujur di atas kasur. ”Setelah melihat adek saya terbujur di atas kasur,langsung saya bawa ke Rumah Sakit (RS) Bari. Di sanalah saya tahu adek saya telah meninggal, karena jenazahnya masih harum parfumnya,”kata Rio. Ira,Yanti, dan Bunga, yang merupakan teman sekelas korban merupakan saksi kunci dalam kasus ini. Ketiganya berangkat bersama menuju sekolah YWKA Kertapati kemarin pagi. Namun, di tengah jalan, korban berpisah dengan teman-temannya. “Dia (korban) bilang, jika dirinya minta dijemput cowoknya Rd (buron),”kata Ira,yang diiyakan oleh Bunga. Saksi juga mengakui,korban sedang memiliki masalah dengan pacarnya karena ponsel korban dijual dan uangnya diduga untuk membeli sabu-sabu. Masih menurut kedua saksi tersebut, korban sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah.“ Memang saya sempat dengar juga, korban mengadu jika ada masalah HP-nya dijual untuk nyabu.Itu saja yang saya tahu,”kata Ira lagi. Ketiga saksi ini baru mengetahui jika korban telah meninggal dunia,saat diminta kakak korban untuk mencari.Lalu, mereka mendapatkan info dari teman pacar korban, jika Sela sudah meninggal dengan cara gantung diri. Saat ditemukan, kata saksi, jenazah korban dalam keadaan tergantung menggunakan sabuk yang biasa dipakai atlet pencak silat atau sejenisnya dengan kaki terlipat di atas kursi. Sementara itu,dokter piket forensik RSMH Palembang dr Binsar Silalahi mengatakan, berdasarkan hasil visum, tanda-tanda jeratan di leher korban, memang ada dugaan korban gantung diri. Akan tetapi, hal ini masih sebatas dugaan sementara. “Karena dilihat dari ikatan yang menggunakan sabuk, tidak ada tanda-tanda gantung diri. Lekuknya pun tidak dalam, lidah tidak menjulur dan tidak mengeluarkan air seni, berarti ini diduga bukan gantung diri,”katanya. Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting melalui Kapolsek KertapatiAKP SukriArivai mengatakan, sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya mendapatkan informasi korban meninggal dunia. Motif meninggalnya korban masih belum diketahui pasti. Namun, secara kasat mata, korban dibunuh.Apalagi, berdasarkan keterangan saksi kunci yang melihat pertama jenazah korban, terlihat adanya keganjilan. Dugaan sementara apakah dibunuh, Sukri tidak bisa memastikan. Untuk tanda-tanda apakah korban bunuh diri, seperti lidah terjulur dan mengeluarkan air seni, tidak ditemukan. “Kita akan memerika para saksi secara intens dan menyelidiki kasus ini guna mengorek terjadinya kasus ini,” ujar dia. Sebab, pihaknya menemukan kejanggalan,seperti dari keterangan saksi kunci,korban tergantung dengan kaki keadaan terlipat di atas kursi.“Ini bagi kita sangat ganjil.Jika korban bunuh diri,tanda-tanda bunuh diri tidak ditemukan,”kata dia. ibrahim arsyad (snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar