Sabtu, 03 Maret 2012

2 Mar Rian Dicekoki Miras Sebelum Dibunuh

Palembang,Jurnal Sumatra Penemuan tulang belulang yang diketahui Rian Karisma (17) masih menjadi perbincangan hangat terutama di lingkungan tempat tinggalnya yang berada di kompleks perumahan Azhar Permai Blok C no 4 Kenten Laut Banyuasin. Informasi yang beredar di lingkungan rumah korban, bahwa Rian dicekoki minuman keras sebelum dibunuh. Kapolsek Sako Kompol Lisbeth DS ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/3) menjelaskan, hingga kini pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak delapan saksi dan akan terus melakukan pengembangan untuk mencari kebenaran siapa yang menjadi pelaku hingga Rian ditemukan tewas tinggal tulang belulang. “Kami masih melakukan menyelidikan dan meminta keterangan dari saksi, dari keterangan satu saksi akan dikonfrontir dengan saksi yang lain sehingga jelas. Hingga saat ini tiga tim yang diturunkan masih di lapangan dan terus mengumpulkan bukti-bukti serta berangkat ke luar kota,” ujar wanita yang jadi Kapolsek satu-satunya di jajaran Polresta Palembang ini. Ketika disinggung mengenai kabar bahwa timnya telah berhasil mengamankan satu orang yang terakhir bersama korban Rian, Kapolsek membenarkan tetapi statusnya masih menjadi saksi dan terus diminta keterangan siapa saja orang yang juga terakhir bersama korban sehingga jelas siapa yang menjadi pelaku. “Untuk yang dari Bengkulu sementara jadi saksi, nanti kami kembangkan dari hasil BAP akan diketahui siapa tersangkanya. Menunggu dua tim lagi datang,” jelasnya. Berdasarkan kesimpulan sementara dari Polsek Sako, kasus yang menyebabkan Rian ditemukan tinggal tulang belulang diduga adanya upaya perampokan terhadap motor yang digunakan korban, karena saat berada di lokasi kejadian tidak ditemukan motor dan barang berharga lainnya milik korban. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan terus meminta keterangan saksi yang ada. Dijemput Rio Ketika ditemui Sripo di kediaman korban Rian, Jumat (2/3) ayah Rian, Rozaini SH menuturkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari teman-teman anaknya bahwa sebelum hilang, Rian sempat dijemput Rio di SMA Negeri 18 Palembang. Setelah pulang, korban diajak Rio menggunakan sepeda motor yang belum sebulan dibelikan orangtuanya menuju ke Pakjo. Di sana ada salah satu temannya yang melihat Rian bersama Rio dan berapa orang lainnya sedang menenggak miras. “Saat di sekolah temannya juga bilang dijemput temannya Rio, namun Rian sempat menolak. Tetapi karena dipaksa akhirnya anak saya itu ikut bersama Rio ke Pakjo,” ceritanya. Diduga dalam keadaan mabuk, korban diajak ke pekuburan Cina Talang Kerikil Sako Palembang menggunakan sepeda motor miliknya. Salah satu teman korban dan kerabat Rian sempat menghubungi korban. Dalam percakapan singkat tersebut Rian sempat berbicara bahwa dia berada di kuburan Cina dan bersama Rio serta teman-teman lainnya. Sejak saat itulah, pihak keluarga dan teman-temannya hilang kontak dan tidak mengetahui lagi keberadaan Rian. Rozaini juga menyesalkan, kenapa harus mau mengikuti ajakan orangtua Rio agar tidak melaporkan ke pihak kepolisian. “Kalau saat itu cepat dilaporkan pasti tidak akan seperti ini kejadiannya, saya dan keluarga meyakini bahwa ada keterlibatan orangtua Rio dari kejadian ini. Anak saya ditemukan dalam keadaan seperti itu,” ungkapnya yang terlihat kesal dengan orangtua Rio. Selain itu, keluarga besar Rian juga terus mencari informasi orang-orang yang terakhir bersama Rian. Dari informasi yang berhasil mereka kumpulkan, bahwa selain Rio ada lagi orang yang bersama Rian sebelum tewas. Ada dua orang yang mereka ketahui antara lain berinisial U dan Y. Pihak keluarga besar Rian juga berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat sesegera mungkin menangkap para pelaku yang menghabisi nyawa Rian Karisma yang ditemukan telah menjadi tulang belulang. (srp.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 03 Maret 2012

2 Mar Rian Dicekoki Miras Sebelum Dibunuh

Palembang,Jurnal Sumatra Penemuan tulang belulang yang diketahui Rian Karisma (17) masih menjadi perbincangan hangat terutama di lingkungan tempat tinggalnya yang berada di kompleks perumahan Azhar Permai Blok C no 4 Kenten Laut Banyuasin. Informasi yang beredar di lingkungan rumah korban, bahwa Rian dicekoki minuman keras sebelum dibunuh. Kapolsek Sako Kompol Lisbeth DS ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/3) menjelaskan, hingga kini pihaknya telah melakukan pemeriksaan sebanyak delapan saksi dan akan terus melakukan pengembangan untuk mencari kebenaran siapa yang menjadi pelaku hingga Rian ditemukan tewas tinggal tulang belulang. “Kami masih melakukan menyelidikan dan meminta keterangan dari saksi, dari keterangan satu saksi akan dikonfrontir dengan saksi yang lain sehingga jelas. Hingga saat ini tiga tim yang diturunkan masih di lapangan dan terus mengumpulkan bukti-bukti serta berangkat ke luar kota,” ujar wanita yang jadi Kapolsek satu-satunya di jajaran Polresta Palembang ini. Ketika disinggung mengenai kabar bahwa timnya telah berhasil mengamankan satu orang yang terakhir bersama korban Rian, Kapolsek membenarkan tetapi statusnya masih menjadi saksi dan terus diminta keterangan siapa saja orang yang juga terakhir bersama korban sehingga jelas siapa yang menjadi pelaku. “Untuk yang dari Bengkulu sementara jadi saksi, nanti kami kembangkan dari hasil BAP akan diketahui siapa tersangkanya. Menunggu dua tim lagi datang,” jelasnya. Berdasarkan kesimpulan sementara dari Polsek Sako, kasus yang menyebabkan Rian ditemukan tinggal tulang belulang diduga adanya upaya perampokan terhadap motor yang digunakan korban, karena saat berada di lokasi kejadian tidak ditemukan motor dan barang berharga lainnya milik korban. Hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan terus meminta keterangan saksi yang ada. Dijemput Rio Ketika ditemui Sripo di kediaman korban Rian, Jumat (2/3) ayah Rian, Rozaini SH menuturkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari teman-teman anaknya bahwa sebelum hilang, Rian sempat dijemput Rio di SMA Negeri 18 Palembang. Setelah pulang, korban diajak Rio menggunakan sepeda motor yang belum sebulan dibelikan orangtuanya menuju ke Pakjo. Di sana ada salah satu temannya yang melihat Rian bersama Rio dan berapa orang lainnya sedang menenggak miras. “Saat di sekolah temannya juga bilang dijemput temannya Rio, namun Rian sempat menolak. Tetapi karena dipaksa akhirnya anak saya itu ikut bersama Rio ke Pakjo,” ceritanya. Diduga dalam keadaan mabuk, korban diajak ke pekuburan Cina Talang Kerikil Sako Palembang menggunakan sepeda motor miliknya. Salah satu teman korban dan kerabat Rian sempat menghubungi korban. Dalam percakapan singkat tersebut Rian sempat berbicara bahwa dia berada di kuburan Cina dan bersama Rio serta teman-teman lainnya. Sejak saat itulah, pihak keluarga dan teman-temannya hilang kontak dan tidak mengetahui lagi keberadaan Rian. Rozaini juga menyesalkan, kenapa harus mau mengikuti ajakan orangtua Rio agar tidak melaporkan ke pihak kepolisian. “Kalau saat itu cepat dilaporkan pasti tidak akan seperti ini kejadiannya, saya dan keluarga meyakini bahwa ada keterlibatan orangtua Rio dari kejadian ini. Anak saya ditemukan dalam keadaan seperti itu,” ungkapnya yang terlihat kesal dengan orangtua Rio. Selain itu, keluarga besar Rian juga terus mencari informasi orang-orang yang terakhir bersama Rian. Dari informasi yang berhasil mereka kumpulkan, bahwa selain Rio ada lagi orang yang bersama Rian sebelum tewas. Ada dua orang yang mereka ketahui antara lain berinisial U dan Y. Pihak keluarga besar Rian juga berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat sesegera mungkin menangkap para pelaku yang menghabisi nyawa Rian Karisma yang ditemukan telah menjadi tulang belulang. (srp.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar