Bocah tewas tergelincir eskalator di Pekanbaru
Pekanbaru, Jurnal Sumatra
- Natalia Papahan (52), warga Jalan
Selamat, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, menangis histeris melihat
anaknya, Gilbert (12), tewas mengenaskan setelah tergelincir dari
eskalator Mal Ciputra Seraya Pekanbaru.
Versi lain menyatakan
Gilbert kehilangan nyawanya karena tertimpa lampion penghias di
ketinggian Mal Ciputra itu, yang menimpa kepalanya. Setelah tertimpa,
Gilbert lalu tergelincir di eskalator mal itu.
Hingga Kamis
malam, Natalia yang datang bersama anggota keluarga lainnya terus
menangisi jasad sang anak yang terbujur kaku di salah satu kamar mayat
Rumah Sakit Ibnu Sinah Pekanbaru.
Gilbert, siswa SD Witama School Pekanbaru, sebelumnya
dikabarkan tewas mengenaskan setelah tergelincir dari eskalator lantai
tiga Mal Ciputra Seraya pada pukul 17.00 WIB Kamis.
"Gilbert meninggal di perjalananan menuju ke rumah sakit akibat
luka yang dideritanya sangat parah, terutama di kepala," kata salah seorang guru bocah itu,
Tantri.
Sejumlah warga lain yang turut menjengut jasad Gilbert di rumah sakit
itu, mengatakan, anak itu sebelumnya sengaja datang ke Mal Ciputra
Seraya memenuhi undangan managemen Mal yang ingin menggelar acara
perayaan Tahun Baru Imlek 2563/2012.
"Dia datang ke Mal Ciputra sekitar pukul 16.00 WIB. Tapi entah karena
apa, tiba-tiba saja Gilbert tergelincir dari eskalator lantai tiga saat
hendak turun ke lantai dua," kata Tantri (32).
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak
kepolisian maupun managemen Mal Ciputra Seraya.
Tentang sang ibu, seorang tetangganya menyatakan, "Dia sangat
terkejut ketika mendapat kabar kalau anaknya meninggal akibat jatuh dari
eskalator. Padahal, tadi siang dia sempat melihat anaknya itu." (ant)
Bocah tewas tergelincir eskalator di Pekanbaru
Pekanbaru, Jurnal Sumatra
- Natalia Papahan (52), warga Jalan
Selamat, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, menangis histeris melihat
anaknya, Gilbert (12), tewas mengenaskan setelah tergelincir dari
eskalator Mal Ciputra Seraya Pekanbaru.
Versi lain menyatakan
Gilbert kehilangan nyawanya karena tertimpa lampion penghias di
ketinggian Mal Ciputra itu, yang menimpa kepalanya. Setelah tertimpa,
Gilbert lalu tergelincir di eskalator mal itu.
Hingga Kamis
malam, Natalia yang datang bersama anggota keluarga lainnya terus
menangisi jasad sang anak yang terbujur kaku di salah satu kamar mayat
Rumah Sakit Ibnu Sinah Pekanbaru.
Gilbert, siswa SD Witama School Pekanbaru, sebelumnya
dikabarkan tewas mengenaskan setelah tergelincir dari eskalator lantai
tiga Mal Ciputra Seraya pada pukul 17.00 WIB Kamis.
"Gilbert meninggal di perjalananan menuju ke rumah sakit akibat
luka yang dideritanya sangat parah, terutama di kepala," kata salah seorang guru bocah itu,
Tantri.
Sejumlah warga lain yang turut menjengut jasad Gilbert di rumah sakit
itu, mengatakan, anak itu sebelumnya sengaja datang ke Mal Ciputra
Seraya memenuhi undangan managemen Mal yang ingin menggelar acara
perayaan Tahun Baru Imlek 2563/2012.
"Dia datang ke Mal Ciputra sekitar pukul 16.00 WIB. Tapi entah karena
apa, tiba-tiba saja Gilbert tergelincir dari eskalator lantai tiga saat
hendak turun ke lantai dua," kata Tantri (32).
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak
kepolisian maupun managemen Mal Ciputra Seraya.
Tentang sang ibu, seorang tetangganya menyatakan, "Dia sangat
terkejut ketika mendapat kabar kalau anaknya meninggal akibat jatuh dari
eskalator. Padahal, tadi siang dia sempat melihat anaknya itu." (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar