Kamis, 23 Februari 2012
22 Feb Demokrat anggap pernyataan Wiranto aneh
Jakarta, Jurnal Sumatra
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap aneh pernyataan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto terkait eksistensi pemerintahan saat ini.
"Pak Wiranto yang mempertanyakan eksistensi pemerintahan SBY bisa sampai 2014, tampak aneh," kata Ramadhan Pohan dalam keterangan yang disampaikan kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu, bukannya mendukung konstitusi agar pemerintah SBY tidak dijatuhkan di tengah jalan.
"Ini kok seperti benih gerakan inkonstitusionalis dari Wiranto. Harus diwaspadai bibit inkonstitusi Wiranto," katanya.
Sebagai purnawirawan jenderal, kata dia, Wiranto mestinya di garda terdepan menjaga konstitusi dan stabilitas negara.
"Bukannya malah meredakan tendensi anarkis aksi, ini Wiranto kok provokasi," katanya.
Menurut dia, pemerintah SBY terbuka atas kritisisme. SBY juga mendengarkan suara protes yg digaungkan pengkritik.
"Jadi, sebenarnya tak ada alasan untuk aksi-aksi anarkisme. Juga tak ada dasar mendukung atau membiarkan aksi anarkisme merebak," katanya.
Politisi tergoda
Ramadhan mengatakan, banyak politisi tergoda memburu pemilu 2014, padahal sekarang baru Februari 2012.
"Sayang energi dihabiskan sia-sia. Bangsa ini membutuhkan energi positif massif untuk maju memberantas kemiskinan, menciptakan keadilan di segala lini dan memberantas perilaku koruptif di pelbagai lini," kata dia.
Karena itu, kata dia, harus ada sinergi konstruktif antara pemerintah yang jalankan dengan parlemen termasuk oposisi di DPR dan parpol-parpol yang melakukan pengawasan. Muaranya tetap untuk rakyat. Untuk bangsa dan kepentingan negeri.
"Silakan Wiranto terjebak buru-buru dan sibuk 2014. Monggo. Yang penting, jangan nabrak aturan dan mekanisme ketatanegaraan. Jangan nabrak konstitusi," katanya.
Jika itu dilakukan, Wiranto akan berhadapan dengan rakyat. "Rakyat menolak Presiden SBY diturunkan di tengah jalan," katanya.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 23 Februari 2012
22 Feb Demokrat anggap pernyataan Wiranto aneh
Jakarta, Jurnal Sumatra
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menganggap aneh pernyataan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto terkait eksistensi pemerintahan saat ini.
"Pak Wiranto yang mempertanyakan eksistensi pemerintahan SBY bisa sampai 2014, tampak aneh," kata Ramadhan Pohan dalam keterangan yang disampaikan kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu, bukannya mendukung konstitusi agar pemerintah SBY tidak dijatuhkan di tengah jalan.
"Ini kok seperti benih gerakan inkonstitusionalis dari Wiranto. Harus diwaspadai bibit inkonstitusi Wiranto," katanya.
Sebagai purnawirawan jenderal, kata dia, Wiranto mestinya di garda terdepan menjaga konstitusi dan stabilitas negara.
"Bukannya malah meredakan tendensi anarkis aksi, ini Wiranto kok provokasi," katanya.
Menurut dia, pemerintah SBY terbuka atas kritisisme. SBY juga mendengarkan suara protes yg digaungkan pengkritik.
"Jadi, sebenarnya tak ada alasan untuk aksi-aksi anarkisme. Juga tak ada dasar mendukung atau membiarkan aksi anarkisme merebak," katanya.
Politisi tergoda
Ramadhan mengatakan, banyak politisi tergoda memburu pemilu 2014, padahal sekarang baru Februari 2012.
"Sayang energi dihabiskan sia-sia. Bangsa ini membutuhkan energi positif massif untuk maju memberantas kemiskinan, menciptakan keadilan di segala lini dan memberantas perilaku koruptif di pelbagai lini," kata dia.
Karena itu, kata dia, harus ada sinergi konstruktif antara pemerintah yang jalankan dengan parlemen termasuk oposisi di DPR dan parpol-parpol yang melakukan pengawasan. Muaranya tetap untuk rakyat. Untuk bangsa dan kepentingan negeri.
"Silakan Wiranto terjebak buru-buru dan sibuk 2014. Monggo. Yang penting, jangan nabrak aturan dan mekanisme ketatanegaraan. Jangan nabrak konstitusi," katanya.
Jika itu dilakukan, Wiranto akan berhadapan dengan rakyat. "Rakyat menolak Presiden SBY diturunkan di tengah jalan," katanya.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar