Jumat, 28 Juni 2013



Pemkot Pekanbaru Tuding Pedagang Kelapa Penyebab Banjir


     Pekanbaru, Jurnal Sumatra - Aparat Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menuding para pedagang kelapa muda sebagai penyebab banjir, karena mereka membuang sampah sabut kelapa hingga menyumbat saluran air sehingga saat hujan air meluap ke jalan.
     "Kami langsung memerintahkan pedagang kelapa muda untuk memungut tumpukan sampah kelapa yang menyebabkan saluran tersumbat dan airnya meluap mengakibatkan banjir serta menghambat kelancaran arus lalu lintas kendaraan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Pekanbaru Azmi di Pekanbaru, Jumat.
     Menurut dia, sampah bekas kelapa muda itu dibuang oleh pedagang ke dalam saluran air sehingga pada saat hujan kawasan tersebut menjadi banjir.
     Para pedagang yang diperintahkan memunggut sampah kelapa muda itu berjualan di Jalan Soebrantas dan Jalan SM Amin kawasan Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
     Petugas PU, katanya, berupaya untuk menyisir saluran pembuang dan membersihkan kotoran yang ada, tapi setelah dilihat maka terdapat tumpukan sampah kelapa dalam saluran.
     Ketika melihat sampah itu, maka petugas langsung memerintahkan untuk memunggut dan setelah itu petugas melarang para pedagang berjualan di sekitar kawasan tersebut.
     Azmi menambahkan tindakan memerintahkan pedagang untuk memungut sampah itu agar mereka jera dan tidak lagi membuang sampah pada sembarang tempat.
     Bila musim hujan, kawasan Jalan Soebrantas dan SM Amin Kecamatan Tampan selalu banjir karena saluran pembuang tersumbat oleh sampah bekas kelapa muda.
     Bahkan saluran tersebut dipenuhi lumpur yang dibawa air dari hulu sehingga sulit untuk mengalir ke hilir hingga ke anak Sungai Siak.
     Padahal Pemkot Pekanbaru telah mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar untuk membangun saluran pembuang sebagai pencegah banjir salah satunya dibangun di Kecamatan Tampan.
     Walau begitu, Azmi optimistis bahwa pada musim penghujan mendatang kawasan tersebut tidak lagi tergenang banjir karena saluran pembuang sudah dibersihkan dan bagian tertentu telah dirapihkan. (antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 28 Juni 2013



Pemkot Pekanbaru Tuding Pedagang Kelapa Penyebab Banjir


     Pekanbaru, Jurnal Sumatra - Aparat Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, menuding para pedagang kelapa muda sebagai penyebab banjir, karena mereka membuang sampah sabut kelapa hingga menyumbat saluran air sehingga saat hujan air meluap ke jalan.
     "Kami langsung memerintahkan pedagang kelapa muda untuk memungut tumpukan sampah kelapa yang menyebabkan saluran tersumbat dan airnya meluap mengakibatkan banjir serta menghambat kelancaran arus lalu lintas kendaraan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Pekanbaru Azmi di Pekanbaru, Jumat.
     Menurut dia, sampah bekas kelapa muda itu dibuang oleh pedagang ke dalam saluran air sehingga pada saat hujan kawasan tersebut menjadi banjir.
     Para pedagang yang diperintahkan memunggut sampah kelapa muda itu berjualan di Jalan Soebrantas dan Jalan SM Amin kawasan Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
     Petugas PU, katanya, berupaya untuk menyisir saluran pembuang dan membersihkan kotoran yang ada, tapi setelah dilihat maka terdapat tumpukan sampah kelapa dalam saluran.
     Ketika melihat sampah itu, maka petugas langsung memerintahkan untuk memunggut dan setelah itu petugas melarang para pedagang berjualan di sekitar kawasan tersebut.
     Azmi menambahkan tindakan memerintahkan pedagang untuk memungut sampah itu agar mereka jera dan tidak lagi membuang sampah pada sembarang tempat.
     Bila musim hujan, kawasan Jalan Soebrantas dan SM Amin Kecamatan Tampan selalu banjir karena saluran pembuang tersumbat oleh sampah bekas kelapa muda.
     Bahkan saluran tersebut dipenuhi lumpur yang dibawa air dari hulu sehingga sulit untuk mengalir ke hilir hingga ke anak Sungai Siak.
     Padahal Pemkot Pekanbaru telah mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar untuk membangun saluran pembuang sebagai pencegah banjir salah satunya dibangun di Kecamatan Tampan.
     Walau begitu, Azmi optimistis bahwa pada musim penghujan mendatang kawasan tersebut tidak lagi tergenang banjir karena saluran pembuang sudah dibersihkan dan bagian tertentu telah dirapihkan. (antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar