Senin, 16 April 2012

Warga Ramai-ramai Pasang Pembatas Tanah


warga.jpgKayuagung, Jurnal Sumatra
Masyarakat di Kelurahan Kedaton Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), beramai-ramai memasang patok permanen di wilayah Jalan Raya Sepucuk diduga diklaim warga Kecamatan Pedamaran.

Pemasangan patok tersebut lantaran belum ada kejelasan dari pihak pemerintah daerah saat ini, Minggu (15/4/2012).

Warga secara spontanitas melakukan rapat kecil disalah satu tempat warga, kemudian sesaatnya bermunculan warga dan berkumpul di sepanjang jalan menuju kantor Kelurahan Kedaton dengan berbagai alat untuk melakukan pematokan.

Warga yang sudah siap tadi ada yang membawa semen, pasir, behel, papan, paku, kawat besi, pukul dan meteran bersiap menuju perbatasan wilayah yang hingga kini belum ada kejelasan.

Aksi masyarakat tadi, tanpa dihadiri pihak dari pemerintah daerah maupun dari pihak Kecamatan Kayuagung. Aksi ini hanya mendapatkan pengawalan petugas Polres OKI dan Dandim 0402/OKI.

Ketika Sripoku.com bertanya mengenai kelengkapan bahan-bahan bangunan tersebut, warga menyebutkan untuk memasang patok perbatasan, karena saat ini pemerintah belum ada dana untuk melakukan pematokan. Jadi menurut warga, mereka terpaksa kumpulan dana untuk membeli bahan bangunan tadi.

“Dari Desember 2010 hingga April 2012 ini belum ada penyelesaian tampal batas. Sementara data yang warga pegang ini, lahan yang diklaim warga Pedamaran itu masih masuk wilayah Kedaton,” kata perwakilan warga Ismail Dali. Selama ini, sepertinya pemerintah menganggap remeh, sehingga tidak ada penyelesaiannya. Apakah mungkin akan terjadi “Sodong-sodong berikutnya,” timpal warga Kedaton lainnya.

Dijelaskan Ismail, dulunya warga pernah mesang patok terbuat dari kayu dan berplang papan, kini patok itu hilang. “Selama 3 tahun berlalu belum ada tindak tanduk pemerintah untuk menyelesaikannya. Masyarakat berinisiatif memasang tapal batas dari cor semen secara permanen. Kalau inipun hilang saya pastikan masyarakat Kedaton akan melakukan tindakan lain lagi,” ujar Ismail selaku tokoh masyarakat. (srp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 16 April 2012

Warga Ramai-ramai Pasang Pembatas Tanah


warga.jpgKayuagung, Jurnal Sumatra
Masyarakat di Kelurahan Kedaton Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), beramai-ramai memasang patok permanen di wilayah Jalan Raya Sepucuk diduga diklaim warga Kecamatan Pedamaran.

Pemasangan patok tersebut lantaran belum ada kejelasan dari pihak pemerintah daerah saat ini, Minggu (15/4/2012).

Warga secara spontanitas melakukan rapat kecil disalah satu tempat warga, kemudian sesaatnya bermunculan warga dan berkumpul di sepanjang jalan menuju kantor Kelurahan Kedaton dengan berbagai alat untuk melakukan pematokan.

Warga yang sudah siap tadi ada yang membawa semen, pasir, behel, papan, paku, kawat besi, pukul dan meteran bersiap menuju perbatasan wilayah yang hingga kini belum ada kejelasan.

Aksi masyarakat tadi, tanpa dihadiri pihak dari pemerintah daerah maupun dari pihak Kecamatan Kayuagung. Aksi ini hanya mendapatkan pengawalan petugas Polres OKI dan Dandim 0402/OKI.

Ketika Sripoku.com bertanya mengenai kelengkapan bahan-bahan bangunan tersebut, warga menyebutkan untuk memasang patok perbatasan, karena saat ini pemerintah belum ada dana untuk melakukan pematokan. Jadi menurut warga, mereka terpaksa kumpulan dana untuk membeli bahan bangunan tadi.

“Dari Desember 2010 hingga April 2012 ini belum ada penyelesaian tampal batas. Sementara data yang warga pegang ini, lahan yang diklaim warga Pedamaran itu masih masuk wilayah Kedaton,” kata perwakilan warga Ismail Dali. Selama ini, sepertinya pemerintah menganggap remeh, sehingga tidak ada penyelesaiannya. Apakah mungkin akan terjadi “Sodong-sodong berikutnya,” timpal warga Kedaton lainnya.

Dijelaskan Ismail, dulunya warga pernah mesang patok terbuat dari kayu dan berplang papan, kini patok itu hilang. “Selama 3 tahun berlalu belum ada tindak tanduk pemerintah untuk menyelesaikannya. Masyarakat berinisiatif memasang tapal batas dari cor semen secara permanen. Kalau inipun hilang saya pastikan masyarakat Kedaton akan melakukan tindakan lain lagi,” ujar Ismail selaku tokoh masyarakat. (srp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar