Rabu, 20 Juni 2012

Kotor, Pasar Indralaya Dianggap Kumuh

Indralaya, Jurnal Sumatra

ketika melintasi pasar Indralaya yang terletak di Jalintim Palembang-Inderalaya KM 34
tampak disana kondisi pasar sangat kotor dan kumuh, terlihat dari jalan yang becek serta sampah yang berserakan dimana-mana, Tataan kios yang kurang rapi. Sehingga membuat kondisi pasar indaralaya Tampak semerawut. Membuat Penggunjung Mengeluh.

Dari Pantauan Wartawan, Rabu (20/6) meski dari arah depan sudah terdapat pintu masuk dan
keluar parkir bagi kendaraan roda dua dan empat, namun pasar ini juga belum terlihat indah. Pasalnya masih banyak terdapat penjaja buah serta beberapa pedagangan kecil, seperti asongan yang kurang tersusun rapih. Sementara di sisi kiri hingga masuk ke bagian penjual sayur dan ikan, jalan pasar becek dan tampak tumpukan sampah yang dibuang sembarangan dan belum terangkut petugas kebersihan, bahkan di sepanjang jalan becek tersebut terdapat beberapa bentor yang parker menunggu penumpang dan sebagainya.

Ratih (35) warga Desa sakatiga Inderalaya yang sering berbelaja di Pasar Ini menggungkapkan, keadaan seperti ini membuat kurang nyaman, Apalagi jalan di tempat penjulan ikan dan sayur berlumpur dan bau. “Memang kurang nyaman kalau belanja seperti ini, di Pasar Indralaya yang pakai keramik hanya bagian bangunan yang terdiri dari bagian penjual kosmetik, peralatan dapur, pakaian, pecah belah dan sebagainya. Sementara untuk ikan dan sayur letaknya dibelakang, jalannya becek dan bau karena ada sampah yang menumpuk,” Ungkapnya.
 
Selain itu Hasan (38) pembeli asal Desa Payakabung juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya pasar tradisional jarang ada yang bersih. “Seharusnya lebih indah, padahal disini semua bahan makanan di jual, harusnya tempatnya bersih dan nyaman buat orang berbelanja. Setiap hari saya kesini beli ikan dan sayur buat di jual lagi. Harganya memang lebih murah tapi tetap harus dijaga kebersihan mulaidari pengaturan parker, kebersihan dan sebagainya,”ujarnya.

Sementara itu pedagang tahu Rusdi (42) juga mengaku risih dengan kotornya Pasar Inderalaya. Menurutnya setiap hari ia dan pedagangan lain telah membayar retribusi pasar Rp800/penjual, uang kebersihan dan keamanan Rp10ribu/bulan, uang sewa ukuran 3x4 Rp1,5juta/tahun, namun fasilitas yang didapatkan kurang memadai. ”Saya berharap Pasar Inderalaya bisa tampil lebih cantik, tidak kumuh, becek dan bau. Mudah-mudahan pihak terkait seperti dinas pasar segera melakukan pembenahan,”jelasnya

 Di tempat Terpisah Kepala Pasar Erawati mengatakan upaya peningkatan Pasar Inderalaya ke arah yang lebih baik, bersih, sehat dan indah terus dilakukan. Bahkan terkadang bersama petugas pasar, pedagang juga bekerjasama bergotong-royong dalam Jumat bersih untuk membersihkan sebagian sampah yang berserakan. Namun ia juga mengingatkan kepada dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Tatakota dan Pertamanan agar tidak lupa melakukan tugasnya, untuk mengangkut sampah yang sudah terkumpul agar tidak menimbulkan bau busuk. (melly)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 20 Juni 2012

Kotor, Pasar Indralaya Dianggap Kumuh

Indralaya, Jurnal Sumatra

ketika melintasi pasar Indralaya yang terletak di Jalintim Palembang-Inderalaya KM 34
tampak disana kondisi pasar sangat kotor dan kumuh, terlihat dari jalan yang becek serta sampah yang berserakan dimana-mana, Tataan kios yang kurang rapi. Sehingga membuat kondisi pasar indaralaya Tampak semerawut. Membuat Penggunjung Mengeluh.

Dari Pantauan Wartawan, Rabu (20/6) meski dari arah depan sudah terdapat pintu masuk dan
keluar parkir bagi kendaraan roda dua dan empat, namun pasar ini juga belum terlihat indah. Pasalnya masih banyak terdapat penjaja buah serta beberapa pedagangan kecil, seperti asongan yang kurang tersusun rapih. Sementara di sisi kiri hingga masuk ke bagian penjual sayur dan ikan, jalan pasar becek dan tampak tumpukan sampah yang dibuang sembarangan dan belum terangkut petugas kebersihan, bahkan di sepanjang jalan becek tersebut terdapat beberapa bentor yang parker menunggu penumpang dan sebagainya.

Ratih (35) warga Desa sakatiga Inderalaya yang sering berbelaja di Pasar Ini menggungkapkan, keadaan seperti ini membuat kurang nyaman, Apalagi jalan di tempat penjulan ikan dan sayur berlumpur dan bau. “Memang kurang nyaman kalau belanja seperti ini, di Pasar Indralaya yang pakai keramik hanya bagian bangunan yang terdiri dari bagian penjual kosmetik, peralatan dapur, pakaian, pecah belah dan sebagainya. Sementara untuk ikan dan sayur letaknya dibelakang, jalannya becek dan bau karena ada sampah yang menumpuk,” Ungkapnya.
 
Selain itu Hasan (38) pembeli asal Desa Payakabung juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya pasar tradisional jarang ada yang bersih. “Seharusnya lebih indah, padahal disini semua bahan makanan di jual, harusnya tempatnya bersih dan nyaman buat orang berbelanja. Setiap hari saya kesini beli ikan dan sayur buat di jual lagi. Harganya memang lebih murah tapi tetap harus dijaga kebersihan mulaidari pengaturan parker, kebersihan dan sebagainya,”ujarnya.

Sementara itu pedagang tahu Rusdi (42) juga mengaku risih dengan kotornya Pasar Inderalaya. Menurutnya setiap hari ia dan pedagangan lain telah membayar retribusi pasar Rp800/penjual, uang kebersihan dan keamanan Rp10ribu/bulan, uang sewa ukuran 3x4 Rp1,5juta/tahun, namun fasilitas yang didapatkan kurang memadai. ”Saya berharap Pasar Inderalaya bisa tampil lebih cantik, tidak kumuh, becek dan bau. Mudah-mudahan pihak terkait seperti dinas pasar segera melakukan pembenahan,”jelasnya

 Di tempat Terpisah Kepala Pasar Erawati mengatakan upaya peningkatan Pasar Inderalaya ke arah yang lebih baik, bersih, sehat dan indah terus dilakukan. Bahkan terkadang bersama petugas pasar, pedagang juga bekerjasama bergotong-royong dalam Jumat bersih untuk membersihkan sebagian sampah yang berserakan. Namun ia juga mengingatkan kepada dinas terkait seperti Dinas Kebersihan, Tatakota dan Pertamanan agar tidak lupa melakukan tugasnya, untuk mengangkut sampah yang sudah terkumpul agar tidak menimbulkan bau busuk. (melly)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar