Sabtu, 25 Februari 2012

24 Feb Tanggul Tanah di Desa Purwosari Banyak Jebol

Pangkalanbalai, Jurnal Sumatra Tanggul tanah yang berfungsi sebagai penahan banjir sepanjang 12 Km di Desa Purwosari hingga Desa Pundowoharjo, Kecamatan Makartijaya Kabupaten Banyuasin, sudah banyak yang jebol. Kondisi ini membuat areal persawahan milik petani banyak yang terendam air pasang. Marmo (42), petani Desa Tirtakencana kepada Sripoku.com, Selasa (21/2/2012) mengungkapkan, jika areal sawah milik petani yang tersebar di enam desa dan kondisinya siap panen terendam air pasang Sungai Upang. "Kondisi ini karena tanggul penahan banjir yang terbuat dari tanah sudah banyak yang jebol," katanya. Begitu juga dengan pintu-pintu air sudah banyak yang rusak dan tidak berfungsi sehingga ketika air pasang merendami tanaman padi. "Sawah kami dalam kondisi panen dan sebagian padi roboh. Nah kalau pasang air merendam padi yang roboh ini hingga buahnya banyak yang rusak," kata Marmo. Dijelaskan Marmo, petani yang berasal ‎dari Desa Purwosari, Makartijaya, Tirta, Purwodadi, Tirtakencana dan Pundowoharjo berharap Pemkab Banyuasin untuk segera melakukan perbaikan. "Setiap reses dewan kondisi ini kita sampaikan, begitu juga dengan Pak Bupati setiap datang ke Makartijaya tetapi sampai ini belum ada realisasi," tandasnya.(srp.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 25 Februari 2012

24 Feb Tanggul Tanah di Desa Purwosari Banyak Jebol

Pangkalanbalai, Jurnal Sumatra Tanggul tanah yang berfungsi sebagai penahan banjir sepanjang 12 Km di Desa Purwosari hingga Desa Pundowoharjo, Kecamatan Makartijaya Kabupaten Banyuasin, sudah banyak yang jebol. Kondisi ini membuat areal persawahan milik petani banyak yang terendam air pasang. Marmo (42), petani Desa Tirtakencana kepada Sripoku.com, Selasa (21/2/2012) mengungkapkan, jika areal sawah milik petani yang tersebar di enam desa dan kondisinya siap panen terendam air pasang Sungai Upang. "Kondisi ini karena tanggul penahan banjir yang terbuat dari tanah sudah banyak yang jebol," katanya. Begitu juga dengan pintu-pintu air sudah banyak yang rusak dan tidak berfungsi sehingga ketika air pasang merendami tanaman padi. "Sawah kami dalam kondisi panen dan sebagian padi roboh. Nah kalau pasang air merendam padi yang roboh ini hingga buahnya banyak yang rusak," kata Marmo. Dijelaskan Marmo, petani yang berasal ‎dari Desa Purwosari, Makartijaya, Tirta, Purwodadi, Tirtakencana dan Pundowoharjo berharap Pemkab Banyuasin untuk segera melakukan perbaikan. "Setiap reses dewan kondisi ini kita sampaikan, begitu juga dengan Pak Bupati setiap datang ke Makartijaya tetapi sampai ini belum ada realisasi," tandasnya.(srp.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar