Selasa, 27 Maret 2012

Akses Bandara Polonia Lumpuh-Antisipasi Demo BBM di Jakarta, 22.000 TNI-Polri Dikerahkan



Sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke arah polisi saat unjuk rasa di depan Bandara Polonia Medan, Sumut, kemarin. Bentrokan terjadi setelah ribuan pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa, buruh serta petani mengepung dan memaksa masuk ke bandara sebagai bentuk protes kebijakan pemerintah atas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Image

Medan, Jurnal Sumatra 
Eskalasi aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi meningkat di berbagai daerah. Di Medan, Sumatera Utara, ribuan massa kemarin memblokade akses jalan ke Bandara Polonia hingga lumpuh total. Massa yang meliputi buruh,petani, dan mahasiswa itu berkumpul di depan gerbang utama Bandara Polonia sejak pukul 15.00 WIB.

Akibatnya,lalu lintas penumpang yang hendak berangkat ataupun baru tiba di bandara itu terhambat. Bentrokan tidak terhindarkan ketika polisi berupaya menghalau massa yang berupaya masuk area bandara. Kerusuhan pecah karena pengunjuk rasa tidak juga menghentikan pelemparan ke arah petugas, meskipun berulang kali diimbau. Massa akhirnya mengamuk dan merusak kawat berduri yang dipasang di pagar serta kaca bandara.

Ratusan petugas yang terdiri atas Polri, TNI Angkatan Darat (AD), dan TNI Angkatan Laut (AL) membalas dengan tembakan peringatan dan menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Massa meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Wisjnu Amat Sastro dan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho hadir saat itu juga. Bila tidak, mereka akan bertindak anarki dan memblokade Bandara Polonia.

Keduanya datang ke lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Suasana bandara baru normal kembali sekitar pukul 17.00 setelah massa berangsur-angsur meninggalkan lokasi. General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional Polonia Medan Kolonel (Pnb) Bram Bharoto Tjiptadi memastikan tidak ada maskapai penerbangan yang gagal berangkat karena aksi unjuk rasa.Namun, dia mengakui beberapa maskapai saja mengalami penundaan terbang lantaran penumpang terlambat akibat akses masuk ditutup pengunjuk rasa.

“Semuanya berangkat walaupun tidak sesuai jadwal karena penumpang telat sampai ke bandara. Itu pun sudah saya perintahkan maskapai untuk membantu penumpang yang terlambat untuk berangkat ke flight berikutnya,” katanya di Medan,kemarin. Di Makassar,Sulawesi Selatan, meski belum memasuki puncak aksi penolakan kenaikan harga BBM, imbas demonstrasi oleh berbagai elemen mahasiswa di berbagai titik, kemarin sudah mulai terasa.

Makassar lumpuh empat jam. Aksi menentang kebijakan pemerintah yang dipelopori mahasiswa di Makassar menutup tiga jalur utama, yakni Jalan Sultan Alauddin, Jalan AP Pettarani, dan Jalan Urip Sumoharjo. Aksi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu membakar ban dan menutup total akses utama transportasi yang menghubungkan Makassar dengan wilayah bagian barat dan selatan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, demi mengantisipasi unjuk rasa hari ini di Jakarta, Polri menyerahkan pengamanan objek-objek vital kepadaTNI. Di antaranya Istana Negara, DPR, kantor Radio Republik Indonesia (RRI), kantor-kantor kedutaan besar negara asing, dan beberapa lokasi lainnya kepada TNI.Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengungkapkan, 22.000 aparat gabungan Polri dan TNI akan bersiap menjaga Ibu Kota dari tindakan anarkistis massa dalam aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM.

Dari jumlah itu,sebanyak 8.000 merupakan pasukan TNI. Dari laporan yang masuk kepolisian, aksi unjuk rasa di Jakarta akan diikuti sekurangnya 8.000 orang. Namun, Polri memprediksi jumlah massa akan membengkak.Massa akan terkonsentrasi di Gedung DPR, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Monas,dan Istana Negara. “TNI akan berjaga di objekobjek vital, sementara kami dari kepolisian akan menjaga aksi unjuk rasa,” ujar Saud di Mabes Polri,Jakarta,kemarin.

Dia menjelaskan,pengamanan di Jakarta tidak sama dengan pengamanan di daerah. Di Ibu Kota banyak lokasi yang memerlukan pengamanan berlapis. Maka pasukan gabungan TNI dan Polri disiapkan lebih banyak dibanding di daerah. “Kita sudah siap,mudah-mudahan semua kondusif,”ujar Saud. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sampai saat ini ada beberapa elemen masyarakat yang sudah memberi tahu akan menggelar aksi unjuk rasa.

Demonstrasi akan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB hingga sore hari. Sementara itu,PT Pertamina (Persero) berencana menutup sementara operasional stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di dekat jalur demonstrasi hari ini,demi guna menghindari aksi rusuh. “Kita akan kosongkan (hentikan) kegiatan di SPBU yang dilalui massa pendemo dengan pertimbangan keamanan,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun.Pertamina juga berkoordinasi dengan polisi guna menyalurkan pasokan BBM pada malam hari, agar tidak terjadi aksi pembajakan terhadap kendaraan pengangkut BBM.

Gagal Capai Titik Temu 

Di bagian lain, rapat kerja (raker) antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah gagal mencapai titik temu dalam pembahasan kenaikan BBM.Raker yang berlangsung selama lebih dari enam jam,kemarin, akhirnya meminta pemerintah untuk membicarakan lagi opsi kenaikan harga BBM. “Ini akan dibicarakan di intern pemerintah, untuk kemudian pemerintah akan melakukan atau tidak melakukan (kenaikan harga BBM),” tutur Menteri Keuangan Agus Martowardojo, seusai menghadiri raker bersama Banggar, di Gedung DPR,kemarin.

Agus Marto mengisyaratkan pemerintah memang akan mengambil kebijakan menaikkan harga BBM lantaran harga minyak mentah dunia yang terus melambung. “Kalau tidak kita kendalikan, itu akan tidak optimal karena yang menikmati subsidi itu masyarakat berpenghasilan menengah ke atas,”paparnya. Sementara itu,usulan pemerintah untuk mencabut Pasal 7 ayat 6 pada APBN 2012 demi mengakomodasi rencana kenaikan BBM,akan dibahas khusus dalam tim perumus antara pemerintah dan Banggar.

Pasal 7 ayat 6 berbunyi harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan.Pasal ini apabila tidak dicabut menutup peluang kenaikan harga BBM. Menteri ESDM Jero Wacik mengemukakan, meskipun telah dibahas oleh tim perumus, opsi kenaikan BBM bisa saja tetap dilakukan melalui voting. (snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 27 Maret 2012

Akses Bandara Polonia Lumpuh-Antisipasi Demo BBM di Jakarta, 22.000 TNI-Polri Dikerahkan



Sejumlah pengunjuk rasa melempar batu ke arah polisi saat unjuk rasa di depan Bandara Polonia Medan, Sumut, kemarin. Bentrokan terjadi setelah ribuan pengunjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa, buruh serta petani mengepung dan memaksa masuk ke bandara sebagai bentuk protes kebijakan pemerintah atas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Image

Medan, Jurnal Sumatra 
Eskalasi aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi meningkat di berbagai daerah. Di Medan, Sumatera Utara, ribuan massa kemarin memblokade akses jalan ke Bandara Polonia hingga lumpuh total. Massa yang meliputi buruh,petani, dan mahasiswa itu berkumpul di depan gerbang utama Bandara Polonia sejak pukul 15.00 WIB.

Akibatnya,lalu lintas penumpang yang hendak berangkat ataupun baru tiba di bandara itu terhambat. Bentrokan tidak terhindarkan ketika polisi berupaya menghalau massa yang berupaya masuk area bandara. Kerusuhan pecah karena pengunjuk rasa tidak juga menghentikan pelemparan ke arah petugas, meskipun berulang kali diimbau. Massa akhirnya mengamuk dan merusak kawat berduri yang dipasang di pagar serta kaca bandara.

Ratusan petugas yang terdiri atas Polri, TNI Angkatan Darat (AD), dan TNI Angkatan Laut (AL) membalas dengan tembakan peringatan dan menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Massa meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Wisjnu Amat Sastro dan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho hadir saat itu juga. Bila tidak, mereka akan bertindak anarki dan memblokade Bandara Polonia.

Keduanya datang ke lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Suasana bandara baru normal kembali sekitar pukul 17.00 setelah massa berangsur-angsur meninggalkan lokasi. General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Internasional Polonia Medan Kolonel (Pnb) Bram Bharoto Tjiptadi memastikan tidak ada maskapai penerbangan yang gagal berangkat karena aksi unjuk rasa.Namun, dia mengakui beberapa maskapai saja mengalami penundaan terbang lantaran penumpang terlambat akibat akses masuk ditutup pengunjuk rasa.

“Semuanya berangkat walaupun tidak sesuai jadwal karena penumpang telat sampai ke bandara. Itu pun sudah saya perintahkan maskapai untuk membantu penumpang yang terlambat untuk berangkat ke flight berikutnya,” katanya di Medan,kemarin. Di Makassar,Sulawesi Selatan, meski belum memasuki puncak aksi penolakan kenaikan harga BBM, imbas demonstrasi oleh berbagai elemen mahasiswa di berbagai titik, kemarin sudah mulai terasa.

Makassar lumpuh empat jam. Aksi menentang kebijakan pemerintah yang dipelopori mahasiswa di Makassar menutup tiga jalur utama, yakni Jalan Sultan Alauddin, Jalan AP Pettarani, dan Jalan Urip Sumoharjo. Aksi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi itu membakar ban dan menutup total akses utama transportasi yang menghubungkan Makassar dengan wilayah bagian barat dan selatan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, demi mengantisipasi unjuk rasa hari ini di Jakarta, Polri menyerahkan pengamanan objek-objek vital kepadaTNI. Di antaranya Istana Negara, DPR, kantor Radio Republik Indonesia (RRI), kantor-kantor kedutaan besar negara asing, dan beberapa lokasi lainnya kepada TNI.Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengungkapkan, 22.000 aparat gabungan Polri dan TNI akan bersiap menjaga Ibu Kota dari tindakan anarkistis massa dalam aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM.

Dari jumlah itu,sebanyak 8.000 merupakan pasukan TNI. Dari laporan yang masuk kepolisian, aksi unjuk rasa di Jakarta akan diikuti sekurangnya 8.000 orang. Namun, Polri memprediksi jumlah massa akan membengkak.Massa akan terkonsentrasi di Gedung DPR, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Monas,dan Istana Negara. “TNI akan berjaga di objekobjek vital, sementara kami dari kepolisian akan menjaga aksi unjuk rasa,” ujar Saud di Mabes Polri,Jakarta,kemarin.

Dia menjelaskan,pengamanan di Jakarta tidak sama dengan pengamanan di daerah. Di Ibu Kota banyak lokasi yang memerlukan pengamanan berlapis. Maka pasukan gabungan TNI dan Polri disiapkan lebih banyak dibanding di daerah. “Kita sudah siap,mudah-mudahan semua kondusif,”ujar Saud. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, sampai saat ini ada beberapa elemen masyarakat yang sudah memberi tahu akan menggelar aksi unjuk rasa.

Demonstrasi akan dilakukan mulai pukul 09.00 WIB hingga sore hari. Sementara itu,PT Pertamina (Persero) berencana menutup sementara operasional stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di dekat jalur demonstrasi hari ini,demi guna menghindari aksi rusuh. “Kita akan kosongkan (hentikan) kegiatan di SPBU yang dilalui massa pendemo dengan pertimbangan keamanan,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun.Pertamina juga berkoordinasi dengan polisi guna menyalurkan pasokan BBM pada malam hari, agar tidak terjadi aksi pembajakan terhadap kendaraan pengangkut BBM.

Gagal Capai Titik Temu 

Di bagian lain, rapat kerja (raker) antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah gagal mencapai titik temu dalam pembahasan kenaikan BBM.Raker yang berlangsung selama lebih dari enam jam,kemarin, akhirnya meminta pemerintah untuk membicarakan lagi opsi kenaikan harga BBM. “Ini akan dibicarakan di intern pemerintah, untuk kemudian pemerintah akan melakukan atau tidak melakukan (kenaikan harga BBM),” tutur Menteri Keuangan Agus Martowardojo, seusai menghadiri raker bersama Banggar, di Gedung DPR,kemarin.

Agus Marto mengisyaratkan pemerintah memang akan mengambil kebijakan menaikkan harga BBM lantaran harga minyak mentah dunia yang terus melambung. “Kalau tidak kita kendalikan, itu akan tidak optimal karena yang menikmati subsidi itu masyarakat berpenghasilan menengah ke atas,”paparnya. Sementara itu,usulan pemerintah untuk mencabut Pasal 7 ayat 6 pada APBN 2012 demi mengakomodasi rencana kenaikan BBM,akan dibahas khusus dalam tim perumus antara pemerintah dan Banggar.

Pasal 7 ayat 6 berbunyi harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan.Pasal ini apabila tidak dicabut menutup peluang kenaikan harga BBM. Menteri ESDM Jero Wacik mengemukakan, meskipun telah dibahas oleh tim perumus, opsi kenaikan BBM bisa saja tetap dilakukan melalui voting. (snd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar